J 3 Mins Read. Jawaban: Bali, perpaduan antara keindahan pariwisata, fanatisme budaya, dan ritual Hindu yang masih kental. Lombok, mayoritas penduduknya Muslim memiliki pantai-pantai alami yang indah, yang dipadu dengan ketenangannya. Bali didiami oleh penduduk dari suku asli Bali dan Jawa, sedangkan Lombok dihuni oleh suku Sasak. Liputan6com, Yogyakarta - Dalam memilih warna foundation, penting untuk menyesuaikannya dengan undertone kulit kamu. Jika kurang tepat, maka foundation pada wajah akan tampak keabuan. Undertone adalah warna dasar kulit yang didapatkan dari gen atau keturunan. Terdapat tiga jenis undertone, yaitu warm, cool, dan neutral. Sedangkandi Lombok hanya terdapat beberapa area berbelanja saja dan tidak selengkap seperti di Bali. Kelebihan Liburan ke Lombok. Kekurangan Liburan ke Lombok. - Memiliki wisata alam yang sangat indah. - Fasilitas lebih terbatas. - Cocok untuk diving dan senorkeling. - Budget lebih besar. - Cocok untuk yang menyukai suasana tenang. Varianyang paling mahal adalah memilih penerbangan - tiket satu arah atau sekali jalan penerbangan bisa seharga $308. Berikut adalah bagan harga tiket rata-rata dan opsi transportasi yang tersedia dari Bali ke Lombok: Tiket Kapal Ferri/cepat - $18 sampai $42. Tiket Bis - $27 sampai $27; . Selama ini banyak orang yang menyebut bahwa Pulau Lombok adalah anaknya Pulau Bali. Atau ada ungkapan yang berkembang “ kalau ke Bali, sekalian saja ke Lombok”. Bahkan ada sebuah buku yang judulnya “ Dong ayok ke Lombok, Cuma 30 menit dari Bali”. Kalimat-kalimat tersebut menggambarkan bahwa posisi Pulau Lombok seolah berada di bawah posisi Pulau Bali. Dengan kata lain, selama ini kebanyakan wisatawan menganggap bahwa mengunjungi Pulau Lombok adalah opsi kedua setelah mengunjungi Pulau Bali. Pilih Liburan ke Bali atau Lombok? Alasan Kenapa Kamu sebaiknya Pilih Traveling ke Lombok Keindahan alam Pulau Lombok sejatinya tidak kalah dengan Pulau Bali. Pulau Lombok kini menjadi sorotan publik setelah memenangkan dua penghargaan sekaligus dalam acara World Halal Travel Summit 2015 yang digelar di Abu Dhabi. Dalam acara tersebut, Pulau Lombok di daulat sebagai world best halal destination dan sebagai world best halal honeymoon destination. Penghargaan tersebut menegaskan posisi Pulau Lombok di kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara. Dalam event tersebut, Pulau Lombok berhasil mengalahkan destinasi yang sudah sangat popular seperti Malaysia dan Thailand. Pada tahun 2016, lombok juga berhasil mempertahankan gelar Best halal Honeymoon destination, dimana Lembah sembalun keluar sebagai World best halal honeymoon destination 2016. PILIH BALI ATAU LOMBOK? Selain alasan yang kami sebutkan diatas, ada beberapa alasan lain kenapa para traveller sebaiknya memilih jalan-jalan ke Pulau Lombok dibandingkan dengan Pulau Bali. 1. Pulau Lombok memiliki Gunung Rinjani Jika di Bali memiliki Gunung Agung dengan ketinggian mdpl, Pulau Lombok memiliki gunung yang lebih indah yaitu Gunung Rinjani. Gunung Rinjani di Pulau Lombok merupakan salah satu gunung yang sangat populer di kalangan wisatawan domestic maupun mancanegara. Gunung Rinjani merupakan gunung api tertinggi ke-dua di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Jambi. Dengan ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut, Gunung Rinjani menyajikan keindahan yang memanjakan mata para pendakinya. Padang savanna yang luas yang menghijau indah di musim hujan dan eksotis kecoklatan di musim kemarau akan menemani langkah para pendaki. Para pendaki juga akan dimanjakan dengan keindahan danau Segara Anak setelah turun dari puncak Gunung Rinjani. Di Danau Segara Anak, para pendaki bisa memancing ikan dan berenang. Dengan pemandangan Gunung Baru Jari di dekat danau, suasana akan menjadi sangat berkesan. Danau Segara Anak menjadi lokasi hunting foto yang tidak boleh dilewatkan jika mendaki Gunung Rinjani. Pilih liburan ke Bali atau Lombok? Source Zphotoo Pulau Bali dan Lombok adalah primadona wisata di Indonesia, selain memiliki keindahan alam yang tidak terbantahkan, dua pulau terbaik di Asia ini juga punya banyak fasilitas wisata yang akan memanjakan para pelancong atau wisatawan baik yang datang dari dalam ataupun luar negeri. Kamu pastinya bingung jika harus memilih harus pergi kemana? Sebagai referensi, kamu bisa cek sepuluh hal berikut yang membandingkan wisata Bali dan Lombok. Kira-kira kamu bakal pilih yang mana? 1. Waktu Liburan Source Sumanley Hal yang jadi perbandingan pertama antara Bali dan Lombok adalah menyangkut waktu liburan yang kamu punya guys! Bali punya lebih banyak fasilitas wisata yang bisa ditempuh dan dikunjungi dalam waktu yang relative singkat karena selain lebih dekat jarak tempat wisatanya, aksesnya juga lebih mudah. Jadi jika kamu punya waktu yang relatif sempit dan ingin mengunjungi banyak tempat wisata sekaligus, Bali bisa jadi pilihan yang tepat dibanding Lombok. 2. Fasilitas Wisata Source Mariamichelle Fasilitas wisata yang ditawarkan dua pulau wisata ini memang hampir sama tapi karena Lombok belum begitu berkembang seperti Bali, Lombok tidak begitu banyak memiliki fasilitas penginapan seperti hotel-hotel mewah yang ada di Bali. Selain itu Bali juga menyediakan villa-villa cantim lengkap dnegan berbagai fasilitas seperti di daerah Ubud dan Seminyak. Jadi jika kamu mencari hotel atau fasilitas wisata yang mewah kamu bisa datang berkunjung ke Bali atau jika tidak begitu mementingkan fasilitas dan kemewahan, kamu bisa pilih Lombok, Guys! 3. Wisata Alam Source Tpsdave Sama-sama punya wisata alam yang cantik, tapi mana yang lebih baik? Bali punya wisata alam pantai yang terkenal seperti pantai Kuta, Sanur dan Nusa Dua yang juga memiliki pemandangan indah. Meskipun demikian pesona alam Lombok yang terkenal dengan pantai, pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan juga tak kalah menarik. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Lombok hanya untuk melihat alamnya yang indah seperti suasana alam di negara Maladewa. So, kalau kamu mencari objek wisata alam yang indah dan epik, Lombok adalah tempat yang akan membuat kamu terkagum-kagum. 4. Biaya Perjalanan Source Stevepb Sebagai seorang wisatawan atau traveler kamu juga harus memperkirakan biaya yang dibutuhkan dalam perjalanan dan budget yang kamu miliki. Perlu kamu ketahui, biaya wisata menuju dan selama di Lombok masih tergolong lebih tinggi daripada biaya wisata di Bali. Contohnya saja untuk harga penginapan, jika di Bali kamu bisa menginap dengan uang 200 ribu disuatu penginapan, di Lombok kamu harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 700 ribu untuk kamar dengan fasilitas yang sama. Wah, untuk urusan yang satu ini hitung dengan cermat ya! 5. Diving atau Surfing? Source Bertomic Hobi juga bisa jadi acuan saat membandingkan Bali dan Lombok. Kamu yang hobi berselancar dan bermain dengan ombak pantai pasti akan lebih suka datang ke Bali karena disini banyak peselancar yang berkumpul dan menikmati aktifitas surfing terutama di pantai Kuta. Sementara jika kamu menyukai aktifitas diving atau snorkeling, kamu bisa datang ke Lombok yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya seperti yang ada di Gili Trawangan. Kamu lebih suka diving atau surfing, nih? 6. Area Shopping Source Drkisane Wah, aktifitas liburan yang satu ini juga tidak boleh dilewatkan terutama bagi para wanita. untuk area shopping, Bali yang merupakan tempat wisata populer punya banyak area shopping mall dan shopping center mewah yang bisa dikunjungi seperti Discovery Shopping Mall dan Beachwalk. Bisa dibilang Bali adalah surganya belanja karena disini kamu juga bisa menemukan produk dari brand-brand ternama. Selain itu ada banyak pasar tradisional yang juga menjual banyak souvenir dengan harga murah. Sementara di Lombok, meskipun ada beberapa area shopping, mungkin tidak selengkap yang ada di Bali karena pariwisata disini memang belum sebesar dan setenar Bali. 7. Kuliner Source Feelgoodpics Soal kuliner, Bali dan Lombok punya ciri khas masing-masing. Bali terkenal dengan sajian nasi Bali, ayam betutu, sate lilit dan hidangan lain yang menggoda selera sementara Lombok punya hidangan ayam taliwang yang pedas. Selain itu, dari segi kehalalan makanan, menemukan hidangan halal di Lombok lebih mudah daripada di Bali karena mayoritas penduduknya beragama muslim sementara di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu kamu akan sedikit kesulitan mencari makanan halal. Wah susah juga ya! 8. Akses Menuju Objek Wisata Source Anoldent Untuk masalah akses menuju daerah wisata mungkin Bali lebih baik karena hampirseluruh kawasan wisata dapat dijangkau baik dengan kendaraan roda empat, roda dua atau kendaraan umum dan tentunya dengan ongkos yang lebih terjangkau. Sementara di Lombok, akses menuju kawasan wisata masih belum begitu berkembang dan ongkos perjalanan relative lebih mahal. Meskipun demikian di Lombok kamu bisa mencoba naik kereta kuda atau andong saat menuju tempat wisata Lho, menarik bukan? 9. Keramaian Source Hemmingamedia Dari segi keramaian jelas Bali lebih ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun internasional. Sebagai perbandingan, jumlah wisatawan yang datang ke Bali setiap tahunnya mencapai lima ratus ribu pengunjung sementara Lombok hanya dikunjungi sekitar tiga ratus ribu wisatawan setiap tahunnya. Kalau kamu suka suasana alam yang sepi dan tidak suka keramaian, datanglah ke Lombok. Bagi sebagian orang Bali mungkin sudah terlalu ramai dan antimainstream, sehingga banyak wisatawan yang lebih memilih Lombok sebagai tempat liburan. 10. Tempat Hiburan Malam Source Rogeliolledo0 Kamu yang hobi clubbing atau berpesta pastinya tahu bahwa di Bali kamu bisa menemukan banyak tempat hiburan malam karena disini peraturannya tidak begitu ketat terutama menyangkut minuman beralkohol. Sementara di Lombok, hampir tidak ada tempat hiburan malam yang bisa kamu temui atau mungkin hanya beberapa karena mayoritas penduduk Lombok yang muslim pasti tidak membebaskan penggunaan alkohol dan hal-hal yang semacamnya. Kamu yang suka pesta dan ke klub malam jangan datang ke Lombok ya, hehehe! Nah, dari sepuluh hal diatas kamu sudah bisa membandingkan tempat wisata yang ingin kamu kunjungi. So, which one you choose, Bali or Lombok? JAKARTA, lagi musim liburan pertengahan tahun. Pulau Bali tentu menjadi pilihan utama wisatawan. Eh tapi nanti dulu, sebagian wisatawan malah pergi ke Lombok. Sebenarnya mana yang terbaik, Bali atau Lombok? Bali dan Lombok tentu punya penggemarnya masing-masing. Ada banyak kelebihan Bali dan Lombok, tapi banyak juga kekurangan masing-masing. detikTravel, Selasa 26/5/2015 mencoba menghimpun komparasi atas kedua destinasi favorit ini. Bali Pulau Dewata adalah primadona pariwisata Indonesia sejak tahun 1980-an. Malahan Bali seperti identik dengan wajah pariwisata Indonesia. Kuta, Ubud, Sanur dan Nusa Dua adalah destinasi di Bali yang populer sejak lama, wisatawan tumplek blek di situ. Tapi turis tidak pernah bosan dengan Bali. Surfer tak pernah lelah membelah ombak di Pantai Kuta, sementara gadis-gadis seksi berbikini berjemur di pantainya. Legian selalu hiruk pikuk di malam hari. Ubud selalu menjadi eskapisme sempurna dengan hawa pegunungan yang segar, teras sawah nan hijau, danau dan pura yang menawan. Hebatnya lagi, selalu ada destinasi baru yang muncul di Bali. Dari Nusa Dua dan Jimbaran, wisatawan kini beralih ke aneka pantai-pantai di Uluwatu. Pantai Pandawa baru populer 2 tahun belakangan ini lho! Untuk yang di Ubud, mereka menjelajah terus ke Desa Panglipuran di Bangli, ke utara sampai Pantai Lovina dan ke arah Barat sampai Taman Nasional Bali Barat. Rupanya, Bali belum habis dieksplorasi!*** detikTravel Community - Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Keinginan cuma satu, jalan-jalan. Lalu sabtu-minggu, berasa macam mimpi, pergilah saya dan seorang kawan lama ke awal kami sebenarnya adalah ke Belitung. Namun, ternyata tiketnya luar biasa mahal karena bertepatan dengan Sail Belitung. Di sisi lain saya juga ingin ke Bali tapi harga tiketnya juga tak mau kalah dengan Belitung. Kembali berburu tiket, akhirnya kami memutuskan untuk ke Makassar. Sudah dua kali mem-booking tiket tapi saya ragu, Makassar memang menarik tapi saya belum kebelet kepingin ke sana. Walhasil, iseng-iseng mencari tiket promo lagi dan kejutan sekali, kami mendapatka promo tiket murah sekali jalan kami dari Jakarta pukul WIB dan tiba di Lombok International Airport LIA pukul WITA. Tujuan kami ke Lombok hanya ingin mengunjungi Gili Trawangan untuk pantai dan senjanya yang menuju Gili Trawangan, kami harus terlebih dahulu menuju Kota Mataram. Dan, untuk menuju ke sana saya menggunakan bus Damri. Menurut kondekturnya, kalau mau ke Senggigi cukup naik bus itu. Di bandara, kami sempat menghampiri konter travel agent untuk bertanya mengenai penginapan di Gili Trawangan, ternyata biayanya cukup tinggi. Kami sempat ketar-ketir juga, apalagi menurut informasi dari seorang teman, di sana tak ada listrik dan ATM. Dengan uang cash seadanya akhirnya kami nekat pergi ke Gili Trawangan. Masa bodoh yang penting ada niat, "Lho." Ternyata sesampainya di Gili Trawangan jangankan ATM, di sana juga tersedia beberapa money changer. Pelajaran moral pertama, re-check lagi informasi yang belum jelas kebenarannya!Sumpah, Bandara International Lombok yang dibangun di Lombok Tengah itu jauhnya minta ampun. Kondektur bus sempat menanyakan tujuan kami. Sambil cengengesan, saya bilang mau ke Senggigi. Ternyata Damri di sana memang hanya menempuh satu rute dengan tujuan akhir Sengigi. Alurnya begini, bandara-Kota Mataram- saya membayangkan akan banyak travel agent dan penyewaan motor. Akan tetapi, Lombok tak seramai Bali. Ketika sudah hampir mendekati pool damri, akhirnya kami minta diturunkan di tempat agen perjalanan wisata. Rencana awal, kami akan menyewa motor menuju pelabuhan. Tapi rencana bisa berubah bukan? Ternyata dari Sengigi ke pelabuhan memakan waktu sekitar 45 menit. Akhirnya kami memilih satu paket, yaitu transport bolak balik ke Senggigi-pelabuhan-Senggigi, penyeberangan bolak balik Gili-Mataram, dan Damri ke bandara. Untuk satu paket ini kami hanya dikenakan biaya per orang. Damri di sini nggak sama dengan Jakarta, kalau sedang tidak ada penumpang, ya tidak jalan. Jadi, harus di booking di Senggigi, saya merasa seperti di luar negeri. Dominasi wisatawan asing, deretan pub dan cafe yang menawarkan western food, siaran channe-channel asing, serta penduduknya yang lebih jago bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Kebetulan, sore itu sedang ada siaran pertandingan rugby, banyak turis berbondong-bondong menuju cafe, kemudian riuh rendah suara membahana di pulau kecil itu. Bukankah di Indonesia suasana tersebut lebih identik dengan pertandingan sepakbola?Untuk mengelilingi pulau kecil ini, saya memilih menyewa sepeda. Harga sewa untuk satu sepeda dikenakan biaya per hari tapi kami mendapatkan sepeda dengan harga per hari. Di Gili Trawangan memang tidak ada kendaraan bermotor. Oya, senja di sana sangat indah. Sambil mengendarai sepeda, terseok-seok melewati jalanan yang didominasi pasir putih, saya menuju Sunset Point. Tempat ini merupakan sisi terbaik di Gili Trawangan untuk menikmati matahari tenggelam. Sunrise dan sunset memang dua hal di awal dan akhir yang meyakinkan saya bahwa selalu ada hari yang luar biasa dalam setelah menikmati makan malam di Pasar Seni, saya sempat nongkrong di cafe yanag berada di pinggir pantai bersama dengan dua orang kenalan. Sayang pukul cafe sudah tutup. Cukup mengherankan karena 90% wisatawan di sini adalah bule. Ternyata pestanya sudah kemarin malam, kind of Party Friday Night. Oya, kalau soal biaya untuk ukuran tempat sebagus ini relatif murah. Peralatan snorkeling bisa disewa dengan harga mulai dari pukul WITA sampai pukul WITA. Kalau nggak mau ke tengah naik kapal, cukup snorkeling di pinggir pantai yang masih jernih. Soal penginapan juga masih terjangkau, saaya mendapat penginapan dengan harga per malam. Kalau bisa extend libur lebih lama, banyak tourism agent menyediakan kapal yang langsung menuju ke Labuan Bajo dengan tujuan Pulau Komodo atau Fery ke Nusa Dua, kejadian menarik saat memarkir sepeda di Pasar Seni. Ketika akan pulang, saya kaget setengah mati karena sepedanya hilang. Panik juga, sampai seorang pedagang minuman dekat parkiran mendekati saya dan bilang sepedanya dibawa sama yang punya. "Oh, ya sudah," batin saya. Lalu saya meneruskan jalan-jalan berjalan kaki dan saya menemukan sepeda itu teronggok masih bersama minuman saya yang berada di keranjangnya. Saat mau pulang, saya bilang ke Mas yang menyewakan, kalau tadi malam sepeda tersebut diambil yang punya. Masnya malah terkejut, saya pun bingung. Sepertinya kepemilikan barang di pulau sekecil itu memang sulit ditandai. Sampai sekarang saya nggak tahu kelanjutan cerita sepeda itu. Pelajaran moral kedua, jagalah barang-barang baik milik sendiri maupun barang pagi, kami sudah stay di pantai untuk mengejar sunrise dan tentu saja mandi. Kami juga sempat mengobrol dengan seorang ibu yang datang jauh-jauh dari suatu daerah di NTB, saya lupa nama daerahnya. Ia menjelaskan, menurut kepercayaan di sana mandi air laut pagi-pagi bisa menghilangkan penyakit. Timbal baliknya, si Ibu menanyai saya. Dan beberapa kali ia menyebut Subhanallah mendengar cerita saya yang baru datang kemarin sore, cuma berdua temen, lalu akan kembali ke Jakarta sore ini. Pelajaran moral ketiga, berceritalah yang perlu saja, jangan terlalu di pelabuhan saya menaiki cidomo menuju terminal, ongkosnya hanya untuk 2 orang. Cidomo merupakan kendaraan khas Lombok yang dijalankan oleh seekor kuda dan hanya muat untuk 2-3 pukul WITA kami sudah kembali berada di Daerah Wisata Senggigi. Sebuah skuter sewaan sudah menanti untuk diajak berkeliling. Tujuan pertama, Pura Ratu Bolong yang terletak di pinggir Pantai Senggigi. Waktu itu sedang ada upacara sehingga hanya bisa foto-foto dari luar. Lanjut tujuan kedua, tentu saja berkeliling Kota Mataram, pastinya tanpa peta dan petunjuk waktu 30 menit saya sudah mampu melampaui Senggigi-Mataram. Menjelang siang, perut kami terasa keroncongan. Keliling-keliling, akhirnya kami menemukan satu resto ayam taliwang. Agak sepi memang tapi dengan keyakinan saya tetap mencoba. Ternyata, "Yummy... sambalnya enak banget."Bagi Anda yang ingin ke Mataram, di daerah ini itu banyak jalan satu arah. Beberapa kali saya bertanya dan entah mengapa penduduk di sana sulit menjelaskan sesuatu. Perlu beberapa kali mengkonfirmasi pada orang berbeda hanya untuk satu pertanyaan. Prediksi saya sih karena kendala bahasa yang sulit dimengerti, "But I enjoy of being lost, so much I mean." Pelajaran moral keempat, kita nggak selalu butuh peta dalam hidup, hanya perlu banyak pulang dari Kota Mataram, kami menyempatkan diri untuk mampir dan foto-foto di bandara Lombok yang lama, lalu ke pusat cinderamata untuk beli oleh-oleh mutiara palsu, kaos khas Lombok, kemudian kembali ke Sengigi mengembalikan skuter. Pukul WITA, Damri yang mengangkut kami sudah siap sedia. Lagi-lagi hanya ada 5 penumpang, 3 orang bule dan sisanya kami. Di perjalanan sempat ketemu serombongan orang, menghadang jalan, sambil teriak-teriak. Terbesit juga jangan-jangan ada kerusuhan. Bule-bulenya malah keliatan kaget banget. Tapi tenang, Indonesia memang kaya akan tradisi. Ternyata itu upacara adat memeriahkan acara macam petir, tiba-tiba dan sangat singkat. Tapi kadang kala singkatnya waktu membuat perjalanan menjadi bermakna. Mungkin karena tipikal saya yang suka spontanitas, "I always enjoy of being somewhere, nothing to do, nothing to think. The joy of enjoying." Bukankah hidup begitu? Cukup dinikmati saja.

pilih bali atau lombok